Kadang suka geli sendiri klo dengerin percakapan kurang lebih kaya gini:
"Si A keren loh, dia masih muda, umur belum 30 tahun udah selesai
kuliah S3 di salah satu universitas bagus di luar negeri & sekarang
dapat tawaran kerja di salah satu perusahaan asing terkenal disini
(Indonesia). Terus ada lagi temen saya sekarang dia jadi dosen di salah satu kampus ternama, dulu dia kuliah S2 di kampus ternama di luar negeri. Teman SD saya dulu sekarang sedang kuliah S3 di Jerman, udah mau lulus"
Blaaass.....
Dalam
tulisan ini, karena hasil pemikiran saya, jadi boleh donk kalau saya
anlogikan "Keren" itu sama maksudnya dengan "Hebat" -maksa dikit :D
"Keren"
sebenernya indikator "Keren" itu hanya terbatas sama kemampuan
seseorang untuk meraih posisi tertinggi dalam jenjang pendidikan formal
sajakah? kalau memang begitu, seorang wirausaha yg punya "cap" sukses di
bisnisnya, kekayananya melebihi kekayaan pejabat-pejabat daerah itu ga
bisa dibilang "keren" yah? hemmm...
Please be wise use word "Keren" dan mengkategorikan seseorang itu tidak keren . Karena menurut saya pribadi, penilaian itu tergantung cara pandang masing-masing. Menurut saya pribadi, saya menganggap seorang eksekutif muda, sukses dibidangnya & berhasil meraih posisi tertinggi di jenjang pendidikan formalnya itu... oke, keren, tapi biasa. Sirik? jelas bukan! Hey, lagipula saya sama sekali ga ada ambisi atau jadi suatu target dalam hidup harus bisa meraih gelar S3, S4, S5 dan Es-es lainnya.
Buat
saya pribadi, seorang dengan tingkat pendidikan yang standar, bahkan
lulus SMP pun tidak, tapi dia punya segudang pengetahuan yang tidak
banyak orang tahu, punya kreatifitas, punya tingkat sosialisasi &
adaptasi dengan tempat baru yang tinggi, baru saya bilang KEREN! Menurut
saya, ilmu sebanyak apapun, sebaru apapun kalau hanya teori tanpa
aplikasi buat apa? kalaupun sampai meraih gelar Profesor tetapi aplikasinya hanya terbatas selama jenjang waktu untuk mencapai gerlar Profesor saja & ketika dituntut untuk beradaptasi dengan lingkungan "asing" dan akhirnya kewalahan karena selama ini hanya terfokus pada apa-apa saja yang ada dalam "jalan menjadi Profesor biar keren", hei, sayang sekali kehidupanmu!
Kalau
didunia perkuliahan, oke kita mungkin akan mendapatkan kesempatan untuk
mendapatkan pengetahuan dengan lebih "terjamin" dan juga akan
mendapatkan hak kita berupa penilaian balik oleh sang pemberi
pengetahuan dari hasil berupa tugas, paper, laporan, penelitian, dan
apapun itu sebutannya. Lantas, apakah seseorang yang langganan mendapat
nilai E, bahkan F dalam bidang eksak itu akan langsung mutlak dicap
"Tidak keren". Jangan-jangan memang hitungan, rumus, dan aplikasi
perhitungan itu bukan dunianya! Jangan-jangan bila dia disuguhkan issu
mengenai pertumbuhan ekonomi atau bencana alam yang ada, analisis dan
pendapatnya bisa lebih meyakinkan & lebih "baru" dari yang
sudah-sudah? jadi, apakah seseorang dengan penilaian bidang eksak
dianggap "tidak keren" tetapi di bidang lainnya merupakan "aset" ini
bukan orang "keren"??
-Si
A keren lulusan jurusan Teknik Informatika kampus ternama dan sekarang
jadi pegawai sebagai programmer perusahaan multinasional ternama dengan
gaji bukan kurs Rupiah
-Si B keren, lulusan jurusan bisnis manajemen yang terkenal mahal dan sekarang punya usaha sendiri yg juga sukses
-Si C keren, dia lulusan ilmu hukum internasional dan mewakili Indonesia dalam perjanjian/perundingan/diskusi tinternasional
-Si
D keren dia seorang pengamat sosial yang sering dimintai pendapat dan
analisisnya di perkuliahan umum ataupun media-media terkait issu yang
sedang ada
-Si
E keren, dia seorang lulusan SMK dan sekarang dengan pekerjaannya dia
sudah keliling hampir setengah Indonesia dan mendapat banyak hal yang
bahkan Presiden pun belum tentu bisa se-detail itu (oke, lebay dikit)
-Si
F keren dia seorang lulusan S1 & sekarang dia kerja serabutan
tetapi hampir semua berita/issu tentang berbagai hal di Indonesia dia
tahu (istilah kerennya , ga ketinggalan berita)
-Si
G keren, dia cuman seorang lulusan SD & sekarang dia pemilik
perusahaan jasa transportasi yang cukup terkenal bahkan sudah buka
cabang di beberapa kota di Indonesia
Dan ilustrasi orang-orang keren lainnya.
Sebenarnya
yg bisa jadi ukuran "keren" -untuk saya pribadi- yg bisa dikatakan
mutlak sebagai indikatornya hanya 2, seberapa besar usahanya &
seberapa dekat dia dengan Sang Penciptnya, hal lainnya diluar itu,
sangat relatif.
Jadi,kalau
ada yang bilang supir Elf itu bukan orang "keren", bisakah kamu nyetir
ELF dengan medan luar binasa dengan bermacam-macam jenis muatan dan
beban mobil, waktu tempuh yang cukup lama dan harus siap bersahabat
dengan segala macam cuaca & hambatan di jalan dan tentunya tanggung
jawab nyawa manusia di tanganmu?
-Hanya Ngoceh, Abaikan-