Klo inget selewat isi materi seminar tadi siang, kurang lebih tentang Geowisata, ada 1 kalimat yg mungkin bisa bikin sedikit “bernafas” untuk ber-FB-an di waktu kosong di kantor. Ya intinya (klo tepatnya apa kalimatnya, ya saya lupa >.<) saya simpulin pakai bahasa sendiri jadi kaya gini:
-Jaman sekarang teknologi sudah
makin canggih, penyebaran informasi mengenai suatu objek wisata
(khususnya yg berkaitan dengan Geologi) semakin mudah. Salah satunya
melalui sosial media: Fb, twitter, instagram dll. Jadi, media
sosial-media sosial punya peranan lebih dari hanya sekedar
menginformasikan “aduh, pusiiing”, “bosan deh” dll. Tergantung
pintar-pintarnya kita memanfaatkan kemajuan teknologi itu untuk apa,
apakah akan dimanfaatkan sebagai alat untuk menambah wawasan dan berbagi
informasi, atau hanya sebagai tempat untuk hal-hal yang sifatnya
sehari-hari saja-
Kalau saya sih, selama ini mainan FB memang untuk nyari-nyari info & kasih informasi tentang tempat-tempat yang bagus yg masih belum dikenal orang banyak. Salah satu fitur FB yg cukup membantu saya untuk hal-hal demikian fitur Grup FB. Terlepas dari banyaknya media sosial & kemajuan teknologi gadget-gadget dan kawan-kawannya yang juga punya fitur serupa, kali ini saya hanya bahas media sosial yang pertama kali saya gunakan untuk hal lain selain hiburan dan hal-hal lain yang sifatnya “kegiatan sehari-hari”. Grup FB yang saya ikuti ga lain ga bukan 1 dan beberapa grup lainnya yang isinya orang-orang yang memang hobi -bahkan keracunan- jalan-jalan. Jalan-jalan disini punya maksud yang luas, bukan jalan-jalan sekedar keliling kota ga jelas, tapi juga termasuk misalnya naik gunung, main ke pantai, kemping di pulau, touring, caving, rafting, dll semuanya ada di 1 & beberapa grup yang saya ikutin di FB.
Awal-awal
sih ya cuman ikut-ikut aja ajakan-ajakan dari temen yang sebagian besar
malah belum tau mukanya kaya apa, siapa si A, si B dll, lama-kelamaan
beberapa teman ini mungkin perlu 1 “wadah/tempat” untuk bisa komunikasi
di media sosial yang lingkupnya jauh lebih “luas dan bebas” dibandingkan
pakai HP (pada jaman itu). Wadah/tempat ini ya ga lain & ga bukan
adalah fitur “Group” di FB. Makin banyak yang gabung, makin banyak juga
temen-temen yang posting” entah itu foto, catatan perjalanan, event invitation ataupun
hanya sekedar bertanya tentang 1 objek wisata. Tapi memang tidak semua
orang bisa/cocok dengan aktivitas suatu grup ataupun jenis kegiatan yang
mereka adopsi sebagai ciri khas grup mereka dan lebih memilih untuk
menggunakan fitur lainnya “page” ataupun mungkin di akun pribadi untuk menyajikan informasi-informasi yang berkaitan dengan Travelling.
Selain
media untuk berbagi & mencari informasi, untuk saya pribadi FB juga
sebagai media untuk belajar. Belajar? yap, belajar dari materi yang
berhubungan dengan bidang keilmuan kaya di sekolah atau di perguruan
tinggi, belajar tentang apa-apa saja yang harus, tidak boleh, sesuai,
tidak sesuai berkaitan dengan berbagai macam Travelling yang ga didapet
di jenjang pendidikan formal, media untuk diskusi hal-hal umum (bukan
gosip artis pastinya) untuk membuka wawasan dan mengasah kemampuan untuk
menyimak dan mengutarakan pendapat dengan benar bukan hanya asal
nyeplos. Kenapa? karena teman diskusi kita pun ga jarang adalah “Orang
asing” yang kita sendiri saja ga tau nama aslinya siapa, tinggal dimana,
jangankan kita tau sifat & wataknya, mukanya aja kita ga tau,
makanya kalau diskusi semacam ini secara ga langsung menuntut kita buat
mencari sendiri informasi terkait bahan diskusi yg akurat ditambah
dengan pengetahuan kita di bidang keilmuan dan bidang pekerjaan yang
kita tekuni yg terkait topik diskusi. Intinya, biar ga malu-maluin asal
nyeplos gitu aja. Dari nyimak diskusi atau terlibat langsung dalam
diskusi tersebut, setidaknya kita jadi dapat hal baru, sama dengan
belajar kan?
Selain
diskusi tentang hal-hal umum, ga jarang juga saya tanya-tanya tentang
materi di bidang keilmuan yang dipelajari di jenjang pendidikan formal
tetapi tidak saya tekuni, tapi tentunya hanya hal-hal dasar atau hal-hal
yang memang ingin saya ketahui saja, tidak mendetail seperti kuliah
yang disusun sedemikian rupa pembagian materi dan tingkat pemahamannya
dalam suatu kurikulum tertentu, bisa-bisa kabur & pingsan mendadak
teman-teman yang kita minta ilmunya :v
Balik
lagi ke topik awal, selain fitur “Group” di FB, ada juga beberapa orang
yang lebih memilih fitur “Page” ataupun di akun pribadinya untuk
memberi informasi mengenai hal-hal yang (untuk bahasannya ini) berkaitan
dengan “Travelling” Darimana kita bisa tahu bahwa akun-akun pribadi siapa saja atau “Page” mana
saja yang memang rutin memberikan informasi secara jelas dan berkala
(aktif memberikan informasi)? Kalau saya pribadi, bersasarkan pengalaman
selama ini, semuanya berawal dari fitur “Group” FB yang anggotanya bisa
belasan, puluhan, bahkan ratusan. Dari 1 teman yang kita kenal secara
langsung ataupun tidak langsung, kita bisa saja dapat kenalan bahkan
link kemana saja atau bisa tanya ke siapa saja untuk hal-hal yang
berkaitan dengan A, B, C dan seterusnya meskipun kita belum pernah
bertemu secara langsung sebelumnya.
Tapi,
terlepas dari semua “kemudahan” untuk mendapatkan informasi dan juga
bahkan belajar, kita tetap harus mengutamakan sopan santun dan
membiasakan untuk berterima kasih. Jangan menganggap karena kita
berinteraksi dengan orang-orang yang sebagian besar beum kita kenal
secara langsung, lalu setelah kita dapat informasi/ilmu yang kita
butuhkan, kita “sudahi” begitu saja tanpa ada basa-basi, silaturahmi
(menanyakan kabar mungkin) ataupun tanpa terimakasih sedikitpun. Tapi,
bukan berarti setelah kita mendapatkan informasi dan untuk menjaga
silaturahmi kita malah jadi terkesan pecicilan -_-. Begitu juga kalau
posisi kita yang menjadi sumber informasi, tidak ada salahnya kan kita
tanya dulu untuk kepentingan apa, jangan-jangan nanti disalahgunakan
atau kalau ada hal-hal yang tidak diinginkan malah kita yang dicari
untuk tanggung jawab -__-. Bila sudah jelas maksud si penanya, kita
saring informasi yang memang penting untuk diketahui, hal-hal yang akan
tetap menjadi patokan, dan hal-hal/ informasi apa saja yang kemungkinan
sudah tidak sama lagi dengan yang kita dapat dahulu supaya yg nanya pun
tidak tambah bingung dengan penjelasan kita yang njelimet.
Jadiiii,
kalau misalnya di kantor & lagi ga terlalu sibuk tapi saya kesannya
kaya buka FB non stop, sapa tau sedang diskusi/rencanain kegiatan/malah
lagi memulai suatu kesempatan usaha baru (bisa juga loh) bukan hanya
komen sana-sini ga jelas & ngepoin fb orang -__- yaa memang sih ga
ada untungnya untuk kerjaan kantor, tapi toh daripada ngepoin orang ga
jelas, ngajak ngobrol temen sekantor yg lagi riweuh, nelpon, tidur, atau
malah cabut kluar kantor, gpp donk kalau ngisi waktu luang sama hal-hal
yang ada manfaatnya meskipun ga seberapa??
Be smart use social media
Hanya ngoceh, kalau ga nyambung atau ga ngerti abaikan