Sebagian besar orang
Indonesia lebih senang jalan - jalan bersama teman - teman alias
berombongan. Jalan - jalan bersama teman memang menyenangkan, tetapi
tidak jarang terjadi ketegangan yang membuat pertemanan menjadi retak.
Daripada
kehilangan teman hanya karena masalah sepele saat jalan - jalan, lebih
baik jadikan diri Anda teman jalan yang menyenangkan. Perhatikan tips - tips berikut:
Persiapan
Persiapan
sebuah perjalanan hendaknya tidak diserahkan kepada satu orang semata.
Memang perlu ada satu orang yang bertindak sebagai koordinator atau
pencari informasi, namun bila ada informasi atau koneksi yang Anda
ketahui, segeralah berbagi dengan sang koordinator. Di samping membantu
proses persiapan menjadi lebih cepat, fasilitas atau apapun yang dipilih
akan sesuai dengan selera Anda. Jika tidak ambil bagian dalam
persiapan, Anda harus menerima tanpa syarat — apa pun yang dipilih
koordinator.
Uang
Sebelum berangkat, hitunglah dengan cermat berapa uang yang akan Anda butuhkan di tempat tujuan. Pastikan membawa uang tunai dengan
jumlah cukup ditambah sejumlah cadangan untuk kondisi darurat. Jangan
merepotkan seluruh rombongan dengan meminta mereka menemani Anda
mencari ATM ketika tiba di tujuan.
Perlengkapan
Hal
yang paling sering terjadi dan menjengkelkan adalah teman jalan yang
lupa membawa perlengkapan standar. Maka siapkan bawaan Anda dengan
teliti, jangan sampai perlengkapan dasar seperti sabun mandi, shampo,
lotion, pasta gigi, charger telepon seluler dan pernak - pernik pribadi lainnya ketinggalan.
Bila
ada yang tertinggal dan memungkinkan untuk dibeli seperti sabun mandi,
lebih baik Anda membelinya daripada selalu minta teman saat mau mandi.
Pikirkan juga apa yang bakal Anda butuhkan di tempat tujuan selain
perlengkapan dasar seperti mukena untuk sholat atau lotion tabir surya. Saya sendiri paling sebal kalau ada teman yang minta sunblock padahal dia sudah tahu tripnya ke pantai dan harga sunblock itu mahal!
Toleransi
Jalan
- jalan bersama orang lain berarti harus siap dengan sikap toleran yang
cukup tinggi. Ketika melakukan perjalanan darat dan salah satu teman
hobi sekali buang air kecil, ya terima saja kalau Anda harus sering
mampir pom bensin, rumah makan atau masjid. Selain demi kesehatan rekan seperjalanan, juga demi kenyamanan seluruh rombongan. Bila terjadi “kebocoran” di jalan, bukan hanya orang yang bersangkutan yang repot, Anda pasti kena imbasnya juga.
Antisipasi
Andalah
orang yang paling tahu tentang diri sendiri, jadi wajib siap
mengantisipasi kepentingan pribadi. Salah satu kondisi yang seringkali
tidak diantisipasi banyak orang adalah masalah datang bulan. Bagi kaum
hawa yang mengalami haid setiap bulan seharusnya dapat memperkirakan
tanggal berapa tamu bulanan itu akan datang. Jika periodenya bertepatan
dengan perjalanan, jangan lupa untuk membawa pembalut sebanyak yang biasa Anda butuhkan.
Meskipun
pembalut mudah didapat di toko bahkan warung, lebih baik Anda
menyiapkannya dari rumah supaya tidak perlu repot minta ditemani mencari
toko. Kalau Anda jenis yang mengalamiPMS parah sampai harus minum obat, pastikan obat penghilang nyeri itu juga dibawa.
Nikmati saja
Yang
terakhir, untuk menjadi teman jalan yang menyenangkan, wajib hukumnya
menerima dan menikmati apapun kondisi yang ada. Perjalanan ke mana dan
dengan siapa pun akan menjadi bencana jika Anda hobi menggerutu dan
tidak pernah puas dengan yang ada. Bisa jadi Anda mengalami mobil mogok,
pesawat delay berjam - jam, air kamar mandi macet atau lainnya yang
membuat bete. Mengeluh sih boleh saja, tapi tidak perlu berlarut - larut
hingga membuat suasana liburan jadi tidak enak.
REPOST FROM: http://www.belantaraindonesia.org/2012/08/tips-menjadi-teman-perjalanan-yang-baik.html
Apapun yang ada di pikiran saya, saya tulis secara spontan, jadi klo aga ga nyambung atow aneh yaaa... maklum ajalah
Kamis, 27 September 2012
MAHAKARYA ALAM INDONESIA
Pada
satu waktu, ada seorang teman yang dengan bangga dan antusiasnya
menghitung seberapa banyak negara di Asia bahkan di Eropa yang sudah
pernah di kunjunginya. Tetapi sekejap dia tertunduk malu saat sang ayah
bertanya," Berapa propinsi di Indonesia yang sudah kamu kunjungi?"
Seberapa kenal kita dengan Indonesia yang kaya warna ini? Seberapa bangga dan cintanya kita pada Mahakarya alam di Indonesia? Ibarat etalase wisata, mungkin etalase Indonesia punya koleksi yang paling lengkap! Coba kita lihat ada berapa gunung di Indonesia yang bisa didaki.
Kita punya banyak pulau, berarti juga ada banyak pantai. Masih di etalase alam, Indonesia masih punya koleksi danau, keindahan bawah laut, goa penuh stalagtit – stalagmit. Selain itu, pasti juga ada banyak laut. Itu baru soal Mahakarya Alam.
Bergeser sedikit kelorong etalase wisata candi dan bangunan kuno lainnya. Siapa yang tidak kenal Candi Borobudur, Candi Prambanan, Jam Gadang di Padang, Tugu Khatulistiwa di
Kalimantan. Pasti Anda semua pernah mendengar tetapi mungkin banyak
juga di antara kita yang belum sempat menginjakkan kaki kesana.
Etalase Mahakarya Indonesia belum
habis sampai disana. Indonesia masih memiliki keanekaraman flora dan
fauna. Bahkan beberapa flora dan fauna yang ada di Indonesia termasuk
kategori langka! Makanya, bersyukur kita boleh memilikinya. Untuk itu
kita harus mengenal dan menjaganya.
Tidak semua orang berani berpetualang untuk
mengenal Indonesia . Karena beberapa tempat yang indah itu harus susah
payah dijangkau. Tidak semua orang juga punya tekad yang cukup kuat
untuk menyentuh sang Mahakarya. Berwisata di Indonesia, bagi seorang
pemburu Mahakarya, mungkin tidak mudah. Beberapa halangan berikut ini
mungkin pernah Anda alami:
Culture Shock
Tidak banyak yang siap dengan perbedaan budaya ( culture shocks ) di sisi lain Indonesia. Misalnya aja Anda yang dari Sumatera menyeberang ke Kalimantan atau Anda dari Papua jalan - jalan ke Sulawesi. Perbedaan bahasa, nilai - nilai kultural sering kali bikin kita pusing dan bingung .
Tidak banyak yang siap dengan perbedaan budaya ( culture shocks ) di sisi lain Indonesia. Misalnya aja Anda yang dari Sumatera menyeberang ke Kalimantan atau Anda dari Papua jalan - jalan ke Sulawesi. Perbedaan bahasa, nilai - nilai kultural sering kali bikin kita pusing dan bingung .
Cultural-Exchange
Di Kalimantan Barat, orang Dayak memiliki kebiasaan memasang palang dari bilah bambu pada gerbang masuk. Hampir di setiap upacara adat, ada ritual tebas bilah bambu. Ritual ini terkesan aneh, kenapa tamu datang malah dihalangi dengan bilah bambu tersebut? Bagi orang Dayak, ritual ini ingin membuktikan bahwa seseorang yang datang itu memang membawa niat yang baik. Sesuatu yang berbeda, kadang bisa salah ditangkap. Kalau kita tidak tahu, bisa jadi kita yang salah paham.
Di Kalimantan Barat, orang Dayak memiliki kebiasaan memasang palang dari bilah bambu pada gerbang masuk. Hampir di setiap upacara adat, ada ritual tebas bilah bambu. Ritual ini terkesan aneh, kenapa tamu datang malah dihalangi dengan bilah bambu tersebut? Bagi orang Dayak, ritual ini ingin membuktikan bahwa seseorang yang datang itu memang membawa niat yang baik. Sesuatu yang berbeda, kadang bisa salah ditangkap. Kalau kita tidak tahu, bisa jadi kita yang salah paham.
Kearifan Lokal
Menemukan kearifan lokal ketika traveling, menjadikan kita traveler yang cerdas!
Menemukan kearifan lokal ketika traveling, menjadikan kita traveler yang cerdas!
REPOST FROM: http://www.belantaraindonesia.org/2012/09/mahakarya-alam-di-indonesia.html?utm_source=BP_recent
FOTO TAMBAHAN:
Langganan:
Postingan (Atom)