Dya Iganov

Kamis, 27 September 2012

MAHAKARYA ALAM INDONESIA

Pada satu waktu, ada seorang teman yang dengan bangga dan antusiasnya menghitung seberapa banyak negara di Asia bahkan di Eropa yang sudah pernah di kunjunginya. Tetapi sekejap dia tertunduk malu saat sang ayah bertanya," Berapa propinsi di Indonesia yang sudah kamu kunjungi?"
www.belantaraindonesia.org
Seberapa kenal kita dengan Indonesia yang kaya warna ini? Seberapa bangga dan cintanya kita pada Mahakarya alam di Indonesia? Ibarat etalase wisata, mungkin etalase Indonesia punya koleksi yang paling lengkap! Coba kita lihat ada berapa gunung di Indonesia yang bisa didaki.
Kita punya banyak pulau, berarti juga ada banyak pantai. Masih di etalase alam, Indonesia masih punya koleksi danau, keindahan bawah laut, goa penuh stalagtit – stalagmit. Selain itu, pasti juga ada banyak laut. Itu baru soal Mahakarya Alam.
Bergeser sedikit kelorong etalase wisata candi dan bangunan kuno lainnya. Siapa yang tidak kenal Candi Borobudur, Candi Prambanan, Jam Gadang di Padang, Tugu Khatulistiwa di Kalimantan. Pasti Anda semua pernah mendengar tetapi mungkin banyak juga di antara kita yang belum sempat menginjakkan kaki kesana.
www.belantaraindonesia.org
Etalase Mahakarya Indonesia belum habis sampai disana. Indonesia masih memiliki keanekaraman flora dan fauna. Bahkan beberapa flora dan fauna yang ada di Indonesia termasuk kategori langka! Makanya, bersyukur kita boleh memilikinya. Untuk itu kita harus mengenal dan menjaganya.
Tidak semua orang berani berpetualang untuk mengenal Indonesia . Karena beberapa tempat yang indah itu harus susah payah dijangkau. Tidak semua orang juga punya tekad yang cukup kuat untuk menyentuh sang Mahakarya. Berwisata di Indonesia, bagi seorang pemburu Mahakarya, mungkin tidak mudah. Beberapa halangan berikut ini mungkin pernah Anda alami:
www.belantaraindonesia.org
Culture Shock 
Tidak banyak yang siap dengan perbedaan budaya ( culture shocks ) di sisi lain Indonesia. Misalnya aja Anda yang dari Sumatera menyeberang ke Kalimantan atau Anda dari Papua jalan - jalan ke Sulawesi. Perbedaan bahasa, nilai - nilai kultural sering kali bikin kita pusing dan bingung .
Cultural-Exchange 
Di Kalimantan Barat, orang Dayak memiliki kebiasaan memasang palang dari bilah bambu pada gerbang masuk. Hampir di setiap upacara adat, ada ritual tebas bilah bambu. Ritual ini terkesan aneh, kenapa tamu datang malah dihalangi dengan bilah bambu tersebut? Bagi orang Dayak, ritual ini ingin membuktikan bahwa seseorang yang datang itu memang membawa niat yang baik. Sesuatu yang berbeda, kadang bisa salah ditangkap. Kalau kita tidak tahu, bisa jadi kita yang salah paham.
www.belantaraindonesia.org
Kearifan Lokal 
Menemukan kearifan lokal ketika traveling, menjadikan kita traveler yang cerdas!
FOTO TAMBAHAN:
ImageRANU KUMBOLO, SEMERU

LAUTAN AWAN + LANGIT WARNA-WARNI & GUNUNG SUMBING DARI PUNCAK SINDORO
TALAGABODAS,
PULAU PEUCANG, UJUNGKULON
PANTAI WATU KARUNG, PACITAN, JAWA TIMUR
PULAU BUNGUR, KEP. NATUNA, PROVINSI KEPRI
TELUK TRITON, KAB. KAIMANA, PAPUA BARAT
KEP. PADAIDO, KAB. BIAK NUMFOR, PAPUA BARAT
CURUG CITAMBUR, KAB. CIANJUR, JAWA BARAT
DANAU ANGGI GIJI, MANOKWARI, PAPUA