Dya Iganov

Selasa, 22 Oktober 2013

“NO FACEBOOK DURING WORK HOUR” (?)

Klo inget selewat isi materi seminar tadi siang, kurang lebih tentang Geowisata, ada 1 kalimat yg mungkin bisa bikin sedikit “bernafas” untuk ber-FB-an di waktu kosong di kantor. Ya intinya (klo tepatnya apa kalimatnya, ya saya lupa >.<) saya simpulin pakai bahasa sendiri jadi kaya gini:

-Jaman sekarang teknologi sudah makin canggih, penyebaran informasi mengenai suatu objek wisata (khususnya yg berkaitan dengan Geologi) semakin mudah. Salah satunya melalui sosial media: Fb, twitter, instagram dll. Jadi, media sosial-media sosial punya peranan lebih dari hanya sekedar menginformasikan “aduh, pusiiing”, “bosan deh” dll. Tergantung pintar-pintarnya kita memanfaatkan kemajuan teknologi itu untuk apa, apakah akan dimanfaatkan sebagai alat untuk menambah wawasan dan berbagi informasi, atau hanya sebagai tempat untuk hal-hal yang sifatnya sehari-hari saja-

 Kalau saya sih, selama ini mainan FB memang untuk nyari-nyari info & kasih informasi tentang tempat-tempat yang bagus yg masih belum dikenal orang banyak. Salah satu fitur FB yg cukup membantu saya untuk hal-hal demikian fitur Grup FB. Terlepas dari banyaknya media sosial & kemajuan teknologi gadget-gadget dan kawan-kawannya yang juga punya fitur serupa, kali ini saya hanya bahas media sosial yang pertama kali saya gunakan untuk hal lain selain hiburan dan hal-hal lain yang sifatnya “kegiatan sehari-hari”. Grup FB yang saya ikuti ga lain ga bukan 1 dan beberapa grup lainnya yang isinya orang-orang yang memang hobi -bahkan keracunan- jalan-jalan. Jalan-jalan disini punya maksud yang luas, bukan jalan-jalan sekedar keliling kota ga jelas, tapi juga termasuk misalnya naik gunung, main ke pantai, kemping di pulau, touring, caving, rafting, dll semuanya ada di 1 & beberapa grup yang saya ikutin di FB.

Awal-awal sih ya cuman ikut-ikut aja ajakan-ajakan dari temen yang sebagian besar malah belum tau mukanya kaya apa, siapa si A, si B dll, lama-kelamaan beberapa teman ini mungkin perlu 1 “wadah/tempat” untuk bisa komunikasi di media sosial yang lingkupnya jauh lebih “luas dan bebas” dibandingkan pakai HP (pada jaman itu). Wadah/tempat ini ya ga lain & ga bukan adalah fitur “Group” di FB. Makin banyak yang gabung, makin banyak juga temen-temen yang posting” entah itu foto, catatan perjalanan, event invitation ataupun hanya sekedar bertanya tentang 1 objek wisata. Tapi memang tidak semua orang bisa/cocok dengan aktivitas suatu grup ataupun jenis kegiatan yang mereka adopsi sebagai ciri khas grup mereka dan lebih memilih untuk menggunakan fitur lainnya “page” ataupun mungkin di akun pribadi untuk menyajikan informasi-informasi yang berkaitan dengan Travelling.

Selain media untuk berbagi & mencari informasi, untuk saya pribadi FB juga sebagai media untuk belajar. Belajar? yap, belajar dari materi yang berhubungan dengan bidang keilmuan kaya di sekolah atau di perguruan tinggi, belajar tentang apa-apa saja yang harus, tidak boleh, sesuai, tidak sesuai berkaitan dengan berbagai macam Travelling yang ga didapet di jenjang pendidikan formal, media untuk diskusi hal-hal umum (bukan gosip artis pastinya) untuk membuka wawasan dan mengasah kemampuan untuk menyimak dan mengutarakan pendapat dengan benar bukan hanya asal nyeplos. Kenapa? karena teman diskusi kita pun ga jarang adalah “Orang asing” yang kita sendiri saja ga tau nama aslinya siapa, tinggal dimana, jangankan kita tau sifat & wataknya, mukanya aja kita ga tau, makanya kalau diskusi semacam ini secara ga langsung menuntut kita buat mencari sendiri informasi terkait bahan diskusi yg akurat ditambah dengan pengetahuan kita di bidang keilmuan dan bidang pekerjaan yang kita tekuni yg terkait topik diskusi. Intinya, biar ga malu-maluin asal nyeplos gitu aja. Dari nyimak diskusi atau terlibat langsung dalam diskusi tersebut, setidaknya kita jadi dapat hal baru, sama dengan belajar kan?

Selain diskusi tentang hal-hal umum, ga jarang juga saya tanya-tanya tentang materi di bidang keilmuan yang dipelajari di jenjang pendidikan formal tetapi tidak saya tekuni, tapi tentunya hanya hal-hal dasar atau hal-hal yang memang ingin saya ketahui saja, tidak mendetail seperti kuliah yang disusun sedemikian rupa pembagian materi dan tingkat pemahamannya dalam suatu kurikulum tertentu, bisa-bisa kabur & pingsan mendadak teman-teman yang kita minta ilmunya :v
Balik lagi ke topik awal, selain fitur “Group” di FB, ada juga beberapa orang yang lebih memilih fitur “Page” ataupun di akun pribadinya untuk memberi informasi mengenai hal-hal yang (untuk bahasannya ini) berkaitan dengan “Travelling” Darimana kita bisa tahu bahwa akun-akun pribadi siapa saja atau “Page” mana saja yang memang rutin memberikan informasi secara jelas dan berkala (aktif memberikan informasi)? Kalau saya pribadi, bersasarkan pengalaman selama ini, semuanya berawal dari fitur “Group” FB yang anggotanya bisa belasan, puluhan, bahkan ratusan. Dari 1 teman yang kita kenal secara langsung ataupun tidak langsung, kita bisa saja dapat kenalan bahkan link kemana saja atau bisa tanya ke siapa saja untuk hal-hal yang berkaitan dengan A, B, C dan seterusnya meskipun kita belum pernah bertemu secara langsung sebelumnya.

Tapi, terlepas dari semua “kemudahan” untuk mendapatkan informasi dan juga bahkan belajar, kita tetap harus mengutamakan sopan santun dan membiasakan untuk berterima kasih. Jangan menganggap karena kita berinteraksi dengan orang-orang yang sebagian besar beum kita kenal secara langsung, lalu setelah kita dapat informasi/ilmu yang kita butuhkan, kita “sudahi” begitu saja tanpa ada basa-basi,  silaturahmi (menanyakan kabar mungkin) ataupun tanpa terimakasih sedikitpun. Tapi, bukan berarti setelah kita mendapatkan informasi dan untuk menjaga silaturahmi kita malah jadi terkesan pecicilan -_-. Begitu juga kalau posisi kita yang menjadi sumber informasi, tidak ada salahnya kan kita tanya dulu untuk kepentingan apa, jangan-jangan nanti disalahgunakan atau kalau ada hal-hal yang tidak diinginkan malah kita yang dicari untuk tanggung jawab -__-. Bila sudah jelas maksud si penanya, kita saring informasi yang memang penting untuk diketahui, hal-hal yang akan tetap menjadi patokan, dan hal-hal/ informasi apa saja yang kemungkinan sudah tidak sama lagi dengan yang kita dapat dahulu supaya yg nanya pun tidak tambah bingung dengan penjelasan kita yang njelimet.

Jadiiii, kalau misalnya di kantor & lagi ga terlalu sibuk tapi saya kesannya kaya buka FB non stop, sapa tau sedang diskusi/rencanain kegiatan/malah lagi memulai suatu kesempatan usaha baru (bisa juga loh) bukan hanya komen sana-sini ga jelas & ngepoin fb orang -__- yaa memang sih ga ada untungnya untuk kerjaan kantor, tapi toh daripada ngepoin orang ga jelas, ngajak ngobrol temen sekantor yg lagi riweuh, nelpon, tidur, atau malah cabut kluar kantor, gpp donk kalau ngisi waktu luang sama hal-hal yang ada manfaatnya meskipun ga seberapa??

Be smart use social media
Hanya ngoceh, kalau ga nyambung atau ga ngerti abaikan