Dya Iganov

Minggu, 08 Mei 2011

PTPN VS AKSESIBILITAS

Hmmmm..... beberapa kali saya jalan ke daerah perkebunan teh, yang statusnya masih MILIK PT PERKEBUNAN NUSANTARA, PTPN BLA BLA BLA (Daerah Pangalengan, Ciwidey, Rongga) 1 hal yang pasti sama persis, identik dari semuanya yaitu PERKERASAN JALANNYA!! YA, PERKERASAN JALANNYA BATU!!! Bukan batu-batu kecil, tapi batu-batu gede-gede, bahkan ada beberapa yang permukaan jalannya itu, batunya udah ancur digantikan denga tanah merah. Dengan kondisi perkerasan jalan tanah merah, kalau hujan, otomatis permukaan jalan itu bakalan berubah jadi lumpur!!! Haaaahh saya ga ngerti, apakah jalan di perkebunan teh ini SENGAJA dibuat sedemikian rupa???

Bayangkan kebun teh PTPN yang luasnya bisa mencakup antar kecamatan hanya sebagian kecilnya saja yang perkerasan jalan
Hmmmm..... beberapa kali saya jalan ke daerah perkebunan teh, yang statusnya masih MILIK PT PERKEBUNAN NUSANTARA, PTPN BLA BLA BLA (Daerah Pangalengan, Ciwidey, Rongga) 1 hal yang pasti sama persis, identik dari semuanya yaitu PERKERASAN JALANNYA!! YA, PERKERASAN JALANNYA BATU!!! Bukan batu-batu kecil, tapi batu-batu gede-gede, bahkan ada beberapa yang permukaan jalannya itu, batunya udah ancur digantikan denga tanah merah. Dengan kondisi perkerasan jalan tanah merah, kalau hujan, otomatis permukaan jalan itu bakalan berubah jadi lumpur!!! Haaaahh saya ga ngerti, apakah jalan di perkebunan teh ini SENGAJA dibuat sedemikian rupa???






Bayangkan kebun teh PTPN yang luasnya bisa mencakup antar kecamatan hanya sebagian kecilnya saja yang perkerasan jalannya aspal??? ckckck padahal ternyata di tengah-tengah jalur di perkebunan teh itu terdapat beberapa desa, permukiman penduduk. Mungkin mereka pekerja di perkebunan, tapi, klo diliat dri segi aksesibilitas, terutama dari waktu tempuh,kemudahan, dan lamanya tundaan, ini bener2 diluar batas toleransi.Gimana kalau ada sesuatu yang gawat darurat di salah satu desa di perkebunan itu dan membutuhkan tingkat aksesibilitas yang cepat??? Ckckck saya sih udah ga berani banyangin!!!

Balik lagi ke pertanyaan tadi "APA SUDAH KEBIJAKANNYA PERKERASAN DAN KONDISI JALAN DI PERKEBUNAN TEH ITU SEPERTI ITU?? PERKERASAN AWAL YANG CUMAN SAMPE LEVEL BATU DAN KALAU SUDAH RUSAK TIDAK ADA TINDAK LANJUT LAGI???"
APA ALASANNYA??? SENGAJAKAH UNTUK MEMBATASI JUMLAH PERGERAKAN YANG MELINTAS KESANA?? SENGAJAKAH UNTUK MENGISOLASI JALAN DI DALAM PERKEBUNAN SEHINGGA YANG LEWAT KESANA HANYA KELOMPOK TERTENTU DAN MASYARAKAT SETEMPAT SAJA??? ADA APA???

Padahal selama saya kuliah, disebutkan bahwa aksesibilitas yang bagus bisa membantu buat mengembangkan suatu wilayah, baik dari segi ekonomi, segi mobilitas barang dan jasa, mobilitas penduduk, interaksi penduduk yang bisa menghasilkan suatu sistem sosial yang baik di suatu wilayah, dan sebagainya.

Yaaahh, saya sebagai mahasiswi yang senang berpetualang, dan hanya numpang lewat ke suatu daerah dengan kondisi seperti tadi saja untuk balik lagi ke tempat itu harus mikir2 lagi, gimana dengan masyarakat setempat disana yah yang setiap hari ngadepin kondisi kaya gitu??? Mungkin mereka juga menginginkan kondisi yang lebih baik untuk lingkungan mereka. Saya cuman bisa berdoa semoga nanti saya bisa jadi sosok yang berguna buat ngatasin masalah ini. Aaaaamiiiin








nya aspal??? ckckck padahal ternyata di tengah-tengah jalur di perkebunan teh itu terdapat beberapa desa, permukiman penduduk. Mungkin mereka pekerja di perkebunan, tapi, klo diliat dri segi aksesibilitas, terutama dari waktu tempuh,kemudahan, dan lamanya tundaan, ini bener2 diluar batas toleransi.Gimana kalau ada sesuatu yang gawat darurat di salah satu desa di perkebunan itu dan membutuhkan tingkat aksesibilitas yang cepat??? Ckckck saya sih udah ga berani banyangin!!!

Balik lagi ke pertanyaan tadi "APA SUDAH KEBIJAKANNYA PERKERASAN DAN KONDISI JALAN DI PERKEBUNAN TEH ITU SEPERTI ITU?? PERKERASAN AWAL YANG CUMAN SAMPE LEVEL BATU DAN KALAU SUDAH RUSAK TIDAK ADA TINDAK LANJUT LAGI???"
APA ALASANNYA??? SENGAJAKAH UNTUK MEMBATASI JUMLAH PERGERAKAN YANG MELINTAS KESANA?? SENGAJAKAH UNTUK MENGISOLASI JALAN DI DALAM PERKEBUNAN SEHINGGA YANG LEWAT KESANA HANYA KELOMPOK TERTENTU DAN MASYARAKAT SETEMPAT SAJA??? ADA APA???

Padahal selama saya kuliah, disebutkan bahwa aksesibilitas yang bagus bisa membantu buat mengembangkan suatu wilayah, baik dari segi ekonomi, segi mobilitas barang dan jasa, mobilitas penduduk, interaksi penduduk yang bisa menghasilkan suatu sistem sosial yang baik di suatu wilayah, dan sebagainya.

Yaaahh, saya sebagai mahasiswi yang senang berpetualang, dan hanya numpang lewat ke suatu daerah dengan kondisi seperti tadi saja untuk balik lagi ke tempat itu harus mikir2 lagi, gimana dengan masyarakat setempat disana yah yang setiap hari ngadepin kondisi kaya gitu??? Mungkin mereka juga menginginkan kondisi yang lebih baik untuk lingkungan mereka. Saya cuman bisa berdoa semoga nanti saya bisa jadi sosok yang berguna buat ngatasin masalah ini. Aaaaamiiiin